Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) terus mempererat sinergitas Polda Jawa Barat untuk menebarkan praktik baik, yakni menangkal radikalisme di kalangan pelajar.
"Kolaborasi dengan kepolisian diharapkan akan kian banyak terwujud sekolah-sekolah toleransi, baik sekolah negeri maupun swasta," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi seusai bertemu dengan Kapolda Jabar, Suntana di Kantor Disdik Jabar, Kota Bandung, Selasa.
Baca juga: Radikalisme dan terorisme adalah musuh negara dan agama
Dia menyampaikan, dari 5.033 SMA/SMK/SLB di Jabar, saat ini baru sekitar 30 persen yang sudah menjadi sekolah toleransi.
Selain itu, pihaknya juga akan terus mendorong kehadiran sekolah toleransi lainnya di Jawa Barat.
Tentang masalah banyaknya pelaku geng motor dari kalangan pelajar, Dedi Supandi mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan pihak kepolisan, yakni lebih pada tindakan preventif.
"Sehingga tadi untuk pembinaan-pembinaan itu ada beberapa praktik baik yang nanti di level Polsek dengan Polres," kata dia.
"Nanti juga ada ceramah kebangsaan dengan Kesbangpol itu dilakukan untuk menangkal tadi angka radikalisme geng motor dan narkotika," katanya.
Baca juga: Anggota DPRD Jabar sebut Empat Pilar Kebangsaan dapat tangkal radikalisme
Baca juga: Anggota DPRD Jabar sebut Empat Pilar Kebangsaan dapat tangkal radikalisme
Sementara itu Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana mengatakan, Disdik Jawa Barat menjadi lembaga strategis untuk menyiapkan generasi muda dalam mempersiapkan masa depan.
"Kami mendukung seperti penggunaan personel, fasilitas Polri, apapun untuk kebaikan dan sebagai dukungan untuk program Disdik Jabar" katanya.
Pihaknya berharap sinergisme ini bisa berdampak kepada kondusifitas masyarakat melalui pelajar dalam menghadapi tahun politik yakni Pemilu 2024.