Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan bahwa pihaknya akan memaksimalkan penyerapan beras produksi lokal untuk memenuhi ketentuan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 2,4 juta ton.
“Kita tetap mengutamakan produk dari dalam negeri yang menurut prediksi BPS dan Kementerian Pertanian, mulai Februari pertengahan sudah mulai ada panen di beberapa wilayah tapi panen raya itu mulainya Maret,” katanya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Penyerapan beras hasil produksi lokal, lanjutnya, baru akan dilakukan pada bulan April hingga Juni karena pada hasil panen raya di bulan Maret didahulukan untuk kepentingan penggilingan di setiap wilayah dan diserap terlebih dahulu untuk pasar dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
“Dari target kita 2,4 juta itu, 70 persen harus bisa kita serap dari panen raya itu. Ada panen gadu nantinya, itu kita akan serap 30 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas menuturkan bahwa Bulog tetap mengambil langkan untuk impor beras guna menjaga stabilisasi stok dan harga menjelang datangnya panen raya. Saat ini Bulog telah memiliki stok sebanyak 594 ribu ton termasuk 200 ribu ton di antaranya merupakan beras impor yang tengah dalam perjalanan.