Jakarta (ANTARA) - Para penonton tampak antusias dan memenuhi area JiExpo Kemayoran, Jakarta, pada Sabtu sejak sore untuk menyaksikan penampilan band Sheila on 7 yang diharapkan dapat menghadirkan momen nostalgia melalui lagu-lagu legendarisnya.
Salah satunya Avi, perempuan berusia 29 tahun yang berasal dari Jakarta. Kepada ANTARA, dia mengaku antusias menunggu penampilan Sheila on 7 setelah sekian lama tidak menggelar konser. Avi mengatakan dirinya terakhir kali menonton konser Sheila on 7 saat dirinya masih di bangku sekolah pada 2011.
“Temanya hari ini nostalgia banget, sih” kata Avi saat dijumpai ANTARA di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu.
Selain menanti penampilan Sheila on 7 sendiri, Avi juga senang karena band Cokelat turut melengkapi momen nostalgianya. Hal serupa juga juga dikatakan Farah (23 tahun) yang merupakan adik dari Avi, serta Ita (24 tahun) yang merupakan teman Avi.
“Karena aku dulu waktu SMP, sih, kan lagu-lagunya hits, booming waktu SMP. Lagu-lagunya suka dari dulu,” ujar Farah.
“Sama, dari dulu dengerin lagunya suka. Tapi baru ada kesempatan buat nontonnya sekarang, jadi nunggu banget, sih, konsernya,” sambung Ita, penggemar Sheila on 7 yang sore itu juga turut hadir di konser Sheila on 7 "Tunggu Aku di Jakarta" di JIExpo, Kemayoran, Jakarta,
Avi menambahkan dia berharap konser Sheila on 7 “Tunggu Aku di Jakarta” bisa menciptakan memori tentang band tersebut menjadi lebih dalam lagi.
“Berharapnya bisa benar-benar re-create new memories yang lebih indah lagi, sih, bahkan,” ujar dia.
Avi dan Farah sama-sama sepakat bahwa “Sephia” merupakan lagu yang paling membekas bagi diri mereka di antara puluhan hits Sheila on 7 lainnya. Sementara Ita menyimpan kenangan tersendiri dari lagu “Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki”.
Mereka berharap Sheila on 7 membawakan lagu-lagu yang tak terlupakan tersebut, termasuk lagu “Pejantan Tangguh” yang diprediksi Avi bakal ditunggu-tunggu dan “pecah” apabila dibawakan band itu malam ini.
22 ribu penonton
“Estimasinya kurang lebih sekitar 22 ribu (tiket yang dijual),” kata Andri Verraning, CEO Antara Suara, perusahaan promotor konser Sheila on 7 kepada media, Sabtu malam.
Penjualan tiket konser tunggal band legendaris tersebut dibuka pada 7 November tahun lalu pukul 12.00 WIB dan dilaporkan habis dalam waktu 30 menit. Hal tersebut, menurut promotor, menunjukkan tingkat antusiasme yang tinggi dari penggemar dan penikmat musik di Indonesia.
Ayu bercerita bahwa ketika penjualan tiket konser dibuka tepat pukul 12.00 WIB, lalu lintas atau traffic yang mengunjungi halaman website resmi sangat padat sekitar 800 ribu pengunjung dalam satu waktu.
“Kemarin memang isu beredar bahwa ‘gila cepat banget sold out, nih, nggak mungkin’ dan lain-lain. Ya, bayangin aja dari 800 ribu device di satu waktu itu memang kita cuma 'ngejual' 22 ribu (tiket),” kata Ayu.
Konser Sheila on 7 ini digelar sekitar sebulan setelah pemerintah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pandemi COVID-19. Ayu bersyukur konser ini dilaksanakan pada waktu yang tepat. Sebelumnya, pihak promotor tidak menyangka konser Sheila on 7 bakal digelar setelah PPKM dicabut. “Sebenarnya kita sudah merencanakan ini kan dari sebelum PPKM, bahkan ketika kita jualan tiket di tahun lalu itu kondisinya benar-benar memang 70 persen (sesuai dengan ketentuan kapasitas penonton) pada saat itu,” kata Ayu.
“Jadi memang kita menjual tiket sesuai dengan aturan tahun lalu dan kita pun juga nggak menambah sampai saat ini karena kita merasa ini sudah cukup, nyaman, dan kita nggak mau melebihi kapasitas,” imbuh dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Konser Sheila on 7 jadi ajang nostalgia para penggemar