Ani mengaku saat melakukan agenda kunjungan kerja itu, PT BBWM bahkan telah menyiapkan forum diskusi bersama perangkat daerah terkait untuk memudahkan serta mempercepat realisasi rencana diversifikasi usaha dimaksud.
"Ternyata rencana kunjungan kerja kami oleh BBWM di-setting jadi forum diskusi dengan beberapa perangkat daerah Kabupaten Bekasi. Bagus ya, jadi ada komunikasi yang baik dan tercipta rasa optimistis," katanya.
Baca juga: Banjarmasin datangkan beras asal Pamanukan Jabar
Direktur Utama PT BBWM Prananto Sukodjatmoko menjelaskan pengembangan unit usaha baru ini menyusul pengakhiran kerja sama perusahaan dengan PT Odira selama 10 tahun ke belakang akibat penurunan pasokan gas sejak tahun 2016 berdasarkan studi kelayakan tahun 2004.
"Saat itu direksi meminta arahan kepada pemerintah daerah untuk berdiskusi terkait apa yang harus dilaksanakan terlebih dahulu agar bisa berjalan mengingat diagram setoran PAD berbanding lurus dengan alokasi gas dari Pertamina EP yang kini sangat kecil," katanya.
Sementara itu, Komisaris PT BBWM Herman Hanapi mengatakan, perusahaan sebenarnya sudah memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) cukup besar kepada Kabupaten Bekasi meski pasokan gas kian tidak menentu dan semakin kecil.
"Jadi kami berkeinginan beralih usaha ke PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dengan memanfaatkan panel dan panas matahari yang sangat mendukung di wilayah kami. Selain suplai tenaga surya pengganti listrik, kami juga membaca peluang usaha lain seperti pengelolaan sampah maupun usaha perhotelan," kata dia.(KR-PRA).