“Memang pada tahun 2024, kita targetkan 1 juta wirausaha baru yang tumbuh. Kalau saya lihat semangat pemangku kepentingan termasuk di BSI ini optimis akan tercapai, bahkan kita lampaui,” kata Rully.
Dalam acara puncak Karya Tanpa Batas 2022 di Jakarta, Selasa, itu, Kemenkop UKM menyerahkan SK pendirian Koperasi Pemasaran Tangguh Berdikari Indonesia, sebagai koperasi disabilitas dan SK pendirian Lembaga Inkubator dengan nama Inkubator Wirausaha Disabilitas Indonesia.
"Dengan berdirinya koperasi dan lembaga inkubasi ini, kami menargetkan agar tahun depan dapat berdiri 50 perusahaan atau wirausaha baru dari penyandang disabilitas yang bisa kompetitif dan sustainable dalam menjalankan usahanya. Ini angka yang cukup ambisius tapi kita yakin kita bisa menjalankannya," katanya.
Teten berharap pendirian koperasi dan lembaga inkubator itu akan dapat memfasilitasi para penyandang disabilitas sehingga mereka memiliki badan hukum.
Menurut mantan Kepala Staf Presiden itu, berdasarkan Indeks Kesejahteraan Sosial pada tahun 2020, sebanyak 72 persen penyandang disabilitas masih bekerja di sektor informal. Sementara itu, sebanyak 22 persen diantaranya berada pada kelompok usia produktif namun belum memiliki akses yang mudah untuk menjalankan usahanya sendiri.
Teten mengungkapkan, segera setelah memiliki badan hukum, para wirausaha disabilitas akan mendapatkan akses pembiayaan yang lebih besar untuk mengembangkan usahanya.
"Ke depannya nanti kalau para disabilitas sudah membangun koperasinya, kegiatan bisnisnya sudah terintegrasi dengan koperasi, nanti kita integrasikan KUR klaster dari perbankan. Setiap pelaku usaha bisa akses sekitar Rp500 juta. Cukup besar," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkop beri tiga alasan generasi muda didorong berwirausaha