Garut (ANTARA) - Wakil Bupati Garut, Jawa Barat, Helmi Budiman menginstruksikan tiga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) turun ke lapangan mengawasi peredaran jajanan Chiki Ngebul dan lainnya di lingkungan sekolah untuk memastikan tidak ada jajanan membahayakan masyarakat.
"Ini harus segera turun, Dinas Kesehatan turun keliling ke sekolah-sekolah, dan saya juga minta bantuan dari Dinas Pendidikan, Satpol PP juga," kata Helmi Budiman di Garut, Senin.
Ia menuturkan tiga SKPD yang mendapatkan perintah langsung yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut. Mereka harus secepatnya mengecek langsung jajanan makanan yang dijual di sekolah.
Seluruh jajaran pemerintah maupun masyarakat, kata Helmi, harus selalu mewaspadai terhadap jajanan makanan yang beredar di sekolah, terutama jajanan Chiki Ngebul yang berbahaya bagi manusia karena mengandung zat nitrogen.
"Sudah saya minta ke Dinas Kesehatan, apalagi sudah ada suratnya dari Kementerian Kesehatan itu dilarang, dan saya minta orang tua maupun guru untuk mengawasi," kata Helmi.
Ia menjelaskan zat nitrogen cair di jajanan Chiki Ngebul dapat mengganggu kesehatan, seperti sakit tenggorokan, merusak lambung, bahkan bisa terjadi kebocoran lambung jika dikonsumsi terus-terusan.
Selain jajanan Chiki Ngebul, kata dia, perlu juga produk makanan lainnya yang dijual di masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah untuk diawasi dan diperiksa memastikan semua bahan makanan yang digunakan aman untuk dikonsumsi.
Upaya pemerintah itu, kata dia, karena tidak mau generasi bangsa di usia produktif nanti harus sakit-sakitan dampak mengkonsumsi makanan yang berbahaya saat anak-anak.
Wabup Garut instruksikan 3 SKPD awasi jajanan Chiki Ngebul
Selasa, 17 Januari 2023 6:35 WIB