Cirebon (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon, Jawa Barat, menyatakan pada awal tahun 2023 ini ada peningkatan permintaan darah memcapai sekitar 100 persen dari hari normal, sehingga menyebabkan stok darah menipis.
"Pada awal tahun ini ada peningkatan permintaan darah, dari semua golongan," kata Pelaksana Pencarian dan Pelestarian Donor Darah Sukarela PMI Kota Cirebon Ismail Saleh di Cirebon, Kamis.
Ia mengatakan pada hari normal setiap hari permintaan darah di PMI Kota Cirebon yaitu berkisar 30-40 kantong darah, namun pada awal tahun ini mengalami peningkatan sekitar 100 persen, di mana per hari permintaan mencapai 60-70 kantong darah.
Menurutnya dengan adanya peningkatan permintaan darah, membuat stok darah di PMI Kota Cirebon dari semua golongan mulai menipis, tidak seperti pada hari normal.
Ia menuturkan, peningkatan permintaan darah digunakan untuk cuci darah, kasus demam berdarah, kelahiran maupun lainnya, dan ini terjadi hampir setiap masuk awal tahun.
"Kami terus membuka layanan donor darah, dan diharapkan bisa menambah stok darah yang sekarang mulai menipis," tuturnya.
Ismail menambahkan menipisnya stok darah selain dari permintaan juga disebabkan dari cuaca, di mana setiap siang hingga sore hari biasanya turun hujan, sehingga pendonor rerata menunda.
Ia melanjutkan selain itu, perusahaan maupun instansi yang sering mengadakan donor darah belum mulai kembali karena masih dalam suasana awal tahun.
"Mobil transfusi kami juga sudah beberapa hari ini tidak keliling, sehingga kami mengandalkan pendonor yang datang langsung ke PMI, dan ini terkendala cuaca karena biasanya donor darah itu mulai siang hingga sore, tapi pada waktu itu hujan turun," katanya.*
PMI Cirebon sebut ada peningkatan permintaan darah capai 100 persen
Kamis, 12 Januari 2023 21:31 WIB