Bandung (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mempercepat pemulihan populasi ternak di wilayahnya pada tahun 2023 setelah tahun 2022 terdampak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yakni dengan mengalokasikan penyebaran 138 ekor ternak sapi perah induk impor bekerja sama dengan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI).
"Penyebaran kurang lebih 750 ekor ternak domba dan sapi potong. Kegiatan tersebut melengkapi kegiatan penyebaran ternak hasil produksi UPTD lingkup DKPP yang sejak 2019 sampai dengan 2022 ini, telah disebarkan kepada kelompok binaan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana, ketika dihubungi, Sabtu.
Arifin mengatakan tahun 2022 merupakan tahun yang menantang bagi dunia peternakan di Jawa Barat.
Sebagai salah satu sentra peternakan domba dan sapi perah di Indonesia, wabah PMK yang muncul kembali setelah 32 tahun ditetapkan bebas dari PMK oleh WHO.
Disrupsi ini, menurut Arifin, yang menggerakkan insan peternakan untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam mencegah meluasnya dampak wabah PMK.
Melalui kolaborasi dengan seluruh insan peternakan pada kegiatan pengobatan ternak yang sakit, pendataan, penandaan dan vaksinasi ternak yang sehat serta pengetatan lalulintas hewan.
Menurut dia dengan dukungan Gubernur Jabar Ridwan Kamil penanganan PMK di Jawa Barat berjalan dengan baik.