Pada kesempatan itu Presiden juga sempat menanyakan asal peserta TTBR. Presiden menilai para peserta kegiatan TBBR memiliki semangat tinggi, karena rela datang ke acara tersebut dari berbagai penjuru Kalimantan.
“Tadi di depan saya tanyakan bapak-ibu dari mana? Dari Sintang . Bapak-ibu dari mana? Dari Melawi. Bapak-ibu dari mana? Dari Badau. Dari mana? Nangabadau. Dan dari sini kan tidak dekat, ada yang delapan jam, ada yang empat jam, ada yang pagi-pagi tadi masih gelap subuh sudah sampai di sini benar? Ini menunjukkan bahwa semangat bapak-ibu dan saudara-saudara adalah semangat yang tinggi,” ujar Presiden.
Sadar Keberagaman
Presiden RI Joko Widodo mengingatkan bahwa pemimpin Indonesia ke depan harus menyadari keberagaman yang menjadi kekayaan dan kekuatan bangsa.
Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya saat membuka perhelatan Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa, sebagaimana disaksikan secara daring dari Jakarta.
"Yang paling penting pemimpin Indonesia sekarang, ke depan, dan ke depannya lagi, siapa pun harus menyadari bahwa Indonesia ini beragam. Harus sadar mengenai keberagaman Indonesia yang berbeda-beda, yang beragam. Karena keberagaman itu adalah kekayaan besar bangsa," kata Jokowi.
Presiden mengingatkan bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki ratusan suku dan subsuku. Total suku di Indonesia, kata Jokowi, mencapai 714 suku.
Ia menyebutkan ada Suku Dayak, Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Sasak, Suku Batak, dan selanjutnya sampai 714 suku.
"Suku Dayak sendiri, subsukunya juga banyak sekali, saya enggak hafal semuanya karena ada 406 sub-Suku Dayak. Ada Dayak Iban, benar? Kalau keliru tolong dibenarkan. Ada Dayak Kanayan, ada Dayak Kayan, ada Dayak Lawangan, ada Dayak Kendayan, dan lain lainnya," ucap Presiden.