Komisioner KPAI Ai Maryati Solihah dalam keterangan tertulis, Senin, menyebutkan rekomendasi layanan psikologis untuk anak-anak ini disampaikan kepada Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), dan Baznas RI.
Sebagai contoh, anak-anak diberi kegiatan yang menyenangkan seperti bermain dan bercerita untuk bisa melewati masa-masa bencana tersebut.
Sebagai contoh, anak-anak diberi kegiatan yang menyenangkan seperti bermain dan bercerita untuk bisa melewati masa-masa bencana tersebut.
"Penting membangun kolaborasi antar lembaga pemerintahan untuk memberikan layanan psikososial dan dukungan keluarga terutama anak-anak yang saat ini masih minim penanganan," kata Maryati.
Maryati menyarankan korban terdampak psikologis agar segera dilakukan penanganan dengan melibatkan psikolog berdasarkan tingkat trauma sang anak apakah termasuk ringan, sedang, atau berat.
Maryati berharap dengan pulihnya anak-anak dari trauma maka mereka bisa berkumpul bersama teman dan keluarga serta bersemangat untuk bersekolah.
Terkait hal itu, KPAI sudah menjalankan fungsi pengawasan untuk setiap bantuan yang diberikan pemerintah selama periode 24-26 November 2022.
Pengawasan ini berada di tiga titik posko pengungsian yakni Desa Sukamaju, Desa Mekar Sari, dan Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur.
Dalam hasil pengawasannya, Maryati beserta jajaran KPAI mengajak seluruh warga masyarakat Cianjur menjadi bagian dalam melindungi anak-anak korban gempa sesuai dengan Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.