Namun, kini pemerintah Desa Ciputri mulai fokus mencari bantuan dari mitra-mitra swasta, Pemerintah, TNI, dan Polri.
"Kuncinya ini komunikasi dan koordinasi," katanya.
Sebelumnya, warga terdampak gempa bumi sempat datang secara mandiri dan menyampaikan keluhan mereka, termasuk bantuan tidak terdistribusi secara tidak tertib. Warga mengeluhkan ada salah satu posko kelebihan bantuan, sedangkan di posko lain kekurangan bantuan.
Selain itu, banyak warga menyampaikan kebutuhan mereka secara individu, sehingga membuat pengurus desa dan relawan kesulitan mengakomodasi keinginan warga tersebut.
Oleh karena itu, dengan pola baru pendistribusian bantuan tersebut, ketua RT dan ketua RW di Desa Ciputri yang bertanggungjawab terhadap kebutuhan warga mereka melakukan pendataan. Selanjutnya, ketua RT dan ketua RW setempat dapat menjemput bantuan yang diambil sesuai dengan daftar pengajuan.
Komandan Peleton Yonif 315/Garuda Letda Inf. Wetrianto memastikan warga Desa Ciputri akan mendapatkan bantuan yang mencukupi meski jumlahnya terbatas. Keterbatasan itu terjadi karena tidak semua bantuan dan relawan bisa masuk ke wilayah Desa Ciputri.
"Tapi kami tetap mengupayakan bantuan masuk ke Desa Ciputri melalui danramil, bahkan menarik bantuan yang menumpuk di Cugenang," kata Wetrianto.
Dia mengimbau para pengurus RT dan RW bekerja mengakomodasi warga yang membutuhkan bantuan dengan mencatat daftar kebutuhan warga. Kemudian, daftar tersebut dapat diajukan dengan mengisi formulir yang disediakan pemerintah Desa Ciputri.
"Kami, TNI, siap membantu mendistribusikan ke posko-posko pengungsian warga," ujar Wetrianto.
Desa Ciputri terapkan pola distribusi bantuan gempa Cianjur
Senin, 28 November 2022 5:32 WIB