Belum tersedianya lokasi pengungsian secara permanen untuk menampung pengungsi ketika terjadi bencana, menunjukkan bahwa mitigasi gempa Bumi di Kabupaten Cianjur, belum terencana dengan matang.
Melansir laman BPBD Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, ada sejumlah tindakan mitigasi bencana sebelum gempa Bumi terjadi, yakni mendirikan bangunan sesuai aturan baku (tahan gempa) dan mengenali lokasi bangunan tempat tinggal penduduk.
Kemudian menempatkan perabot pada tempat yang proporsional, siapkan peralatan seperti senter, P3K, makanan instan, memeriksa penggunaan listrik dan gas, catat nomor telepon penting, hingga mengenali jalur evakuasi.
Tugas sosialisasi mitigasi bencana tersebut bisa dilakukan dari tingkatan paling bawah, yakni di lingkup keluarga dan RT/RW.
Menyikapi gempa Bumi di Kabupaten Cianjur, pakar gempa Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano mengatakan kepedulian utama berada pada Pemerintah Pusat, provinsi, dan pemda.
Harus ada upaya untuk memahami bahwa daerah tersebut memiliki potensi gempa.
Penataan ruang dan kaidah pembangunan yang dilakukan tiap daerah harus disesuaikan dengan struktur geologinya serta memperhatikan betul jarak dari sumber gempa.
Selain itu, masyarakat juga harus melek literasi dan pengetahuan bahwa mereka tinggal di daerah yang rawan gempa sehingga mitigasi dapat dilakukan.
Ketika bencana telah terjadi, menurut dia, terdapat waktu terpenting atau golden time untuk evakuasi yang hanya berkisar rata-rata 30 menit setelah gempa Bumi.