Jakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur mencatat setidaknya terdapat 1.417 ruang di lingkup pendidikan rusak akibat gempa yang melanda wilayah tersebut pada Senin (21/11).
Per 23 November 2022, jumlah kerusakan ruangan tersebut terdiri dari 667 ruang di SMP, 579 ruang di SD, 122 ruang di PAUD, 40 ruang di PKBM/LKP, dan 9 ruang kantor dinas.
Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim saat dijumpai ANTARA di Cianjur, Rabu, menegaskan saat ini pihaknya fokus pada tindakan tanggap darurat terlebih dahulu.
“Untuk tahap sekarang ini kita melaksanakan tanggap darurat dulu menyelamatkan pembelajaran dan menata kembali lembaga yang ada,” katanya.
Pada saat penataan, Akib mengatakan pihaknya juga akan mengevaluasi terhadap bangunan-bangunan terdampak, apakah masuk dalam kategori rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.
“Karena memang kemarin baru prakiraan belum dianalisis betul ini rusak berat, rusak sedang, rusak ringan. Itu yang memang akan kita lakukan dulu supaya kita tahu tata kelolanya,” kata dia.
Menurut Akib, pendataan dan analisis tingkat kerusakan bangunan tengah disiapkan sehingga pihaknya dapat mengajukan bantuan pembangunan kembali bangunan yang rusak kepada pemangku kepentingan.
“Semuanya juga ingin bahwa bangunan segera pulih kembali, semuanya juga ingin seperti itu. Namun demikian, sekarang ini banyak sekolah yang memang rata dengan tanah. Ini persoalan yang memang menjadi sangat penting karena itu harus dibangun dari nol,” kata dia.