Jakarta (ANTARA) - Operator telekomunikasi di Indonesia saat ini sedang berupaya memulihkan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Cianjur supaya layanan bisa kembali berjalan normal.
Berdasarkan data resmi yang diperoleh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin, per pukul 16.00 WIB terdapat lima operator telekomunikasi yang terdampak gempa bumi di wilayah Cianjur, yaitu Telkom Indonesia, Telkomsel, Smartfren, XL Axiata dan Indosat Ooredoo Hutchison.
Telkomsel, berdasarkan data Kementerian Kominfo, sedang melakukan mitigasi terhadap situs-situs yang terdampak. Terdapat 73 menara telekomunikasi BTS milik Telkomsel, dari total 245 BTS di wilayah Cianjur, yang terganggu karena pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) terputus.
Operator seluler itu mengerahkan daya cadangan berupa genset bergerak dan mobile backup power (MBP) untuk situs-situs mereka yang terdampak gempa.
Jaringan tulang punggung milik Telkom Indonesia secara umum dalam kondisi aman. Daya di STO Cianjur saat ini menggunakan genset karena pasokan listrik dari PLN mati.
Indosat Ooredoo Hutchison saat ini terus melakukan pengawasan terhadap kondisi jaringan telekomunikasi di Cianjur. Sebanyak 79 situs mereka mati karena tidak ada pasokan daya listrik.
Smartfren, dalam data Kementerian Kominfo, melaporkan menara telekomunikasi BTS mereka aman setelah gempa.
Sementara XL Axiata, secara umum jaringan operator seluler itu masih cukup aman meski pun beberapa situs mati akibat tidak ada pasokan daya listrik. XL Axiata juga mengerahkan genset untuk situs-situs yang terdampak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Operator telekomunikasi normalisasi jaringan setelah gempa Cianjur
Operator telekomunikasi masih normalisasi jaringan yang terdampak gempa Cianjur
Senin, 21 November 2022 18:13 WIB