"Beruntung kita punya media sosial. Pemasaran cukup terbantu lewat promosi di media sosial," katanya.
Sejauh ini, katanya, SMKN 1 Karawang hanya ada tiga mesin CNC bubut. Dengan memaksimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki tersebut, pihaknya baru mampu mengerjakan produk sesuai pesanan.
"Bukan partai besar, dari pintu ke pintu intinya. Jadi, misalnya jika butuh dudukan stang, kita bikinkan atau yang lainnya," katanya.
Pihaknya terus berupaya menjadikan SMKN 1 Karawang sebagai BLUD yang menghasilkan lulusan yang kompeten, unggul, dan berdaya saing tinggi serta produktif.
"Jadi, kalau BLUD jangan diterjemahkan secara kecil atau sempit. Biarkan sekolah itu mengembangkan sumber dayanya, apa aja yang ada di situ," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat Ai Nurhasan mengatakan pihaknya mendorong lengkapnya berbagai Peraturan Gubernur (Pergub) yang berkaitan dengan eksistensi BLUD.
Namun, sambil menunggu lengkapnya Pergub eksistensi BLUD tersebut, sedikitnya ada tiga hal yang telah dilakukan oleh pihaknya.