Kota Cirebon yang terletak di hilir kata Azis, tentu berpotensi menerima kiriman air dari hulu, sehingga ketika hujan turun di hulu dan hilir membuat daya tampung sungai semakin berat.
Untuk itu, perlu adanya normalisasi serta pembersihan sungai dari sampah maupun benda apa pun, agar aliran sungai bisa lancar.
Baca juga: Penyaluran BLT BBM di Cirebon dipastikan tepat sasaran
Selain itu pohon-pohon yang sudah rawan tumbang harus dipelihara dengan baik, salah satunya dengan cara dipangkas ranting-rantingnya, agar ketika terjadi angin kencang tidak tumbang.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati, Kabupaten Majalengka merilis bahwa Cirebon masuk dalam daerah yang berisiko untuk terjadi bencana alam saat terjadi cuaca ekstrem.
"Cirebon masuk dalam kategori waspada, untuk itu perlu persiapan semua pihak dalam menghadapi cuaca ekstrem ini," kata Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Kertajati Ahmad Faa Iziyn.
Wali Kota Cirebon instruksikan BPBD antisipasi bencana saat cuaca ekstrem
Senin, 10 Oktober 2022 15:41 WIB