Jika terjadi banjir di suatu daerah itu, kata Helmi, kemungkinan ada lahan hutan yang harus diperbaiki atau lebih diperbanyak penanaman pohonnya agar ada lahan tegakan.
"Memang itu di atas memang harus diperbaiki, lahan-lahan ini sudah tidak ada tegakan kerasnya, ini harus dilakukan rehabilitasi atau reboisasi terhadap hutan," katanya.
Ia menyampaikan sambil mempersiapkan langkah antisipasi ke depannya, pemerintah daerah sudah melakukan penanganan awal untuk menanggulangi daerah yang terdampak banjir di Kecamatan Pameungpeuk.
Banjir dari luapan Sungai Cipaleubuh itu, kata dia, telah menggenangi 1.644 rumah warga di Kecamatan Pameungpeuk dengan kategori kerusakan masih dilakukan pendataan.
Menurut Helmi banjir di daerah itu sudah pernah terjadi sebelumnya tahun 2020, namun bencana saat ini lebih besar dan banyak yang terdampaknya.
"Jadi kita sekarang masih menghitung jumlah kerugian kemudian melakukan langkah-langkah penanganan daripada banjir bandang, dan juga longsor di Garut selatan," katanya.
Garut siapkan 2 opsi hindari ancaman banjir di Pameungpeuk
Sabtu, 24 September 2022 19:09 WIB