Pada perlombaan itu, para peserta bakal mengerjakan tantangan yang menarik karena harus menemukan jawabannya di setiap museum yang menjadi lokasi perlombaan tersebut.
Sehingga, melalui kegiatan itu diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap museum. Nantinya, orang yang beraktivitas di museum bukan hanya pengelola, penggiat museum, budayawan, akademisi, tetapi juga masyarakat secara umum.
Karena, museum merupakan tempat yang kaya akan inspirasi. Contohnya, Museum Konferensi Asia Afrika bukan hanya berbicara tentang peristiwa di tahun 1955 saja, melainkan juga berbicara tentang apa yang dihasilkan dari perhelatan internasional tersebut dan apa yang terjadi di balik peristiwa itu.
Dahlia yang juga merupakan Kepala UPT Museum Konferensi Asia Afrika itu menilai salah satu keistimewaan peringatan Harmusindo 2022 adalah penyelenggaraan yang bakal mengedepankan konsep inklusifitas dengan menggandeng berbagai elemen mulai dari akademisi hingga kalangan masyarakat disabilitas.
Selain itu, Harmusindo 2022 juga diwarnai dengan kegiatan yang bernuansa generasi muda, seperti photography workshop, videography workshop, dan vlogging workshop.
Kegiatan ini selain untuk menarik para generasi muda untuk bergabung, diharapkan informasi mengenai ajakan untuk mengunjungi museum dapat tersebar luas, utamanya kalangan milenial.
Dengan begitu, sejarah dan aktivitas di museum bakal terus hidup dan bukan hanya peristiwa yang sudah lalu. Semangat-semangat positif para pelaku sejarah yang menginspirasi para pengunjung museum pun bakal terus hidup dengan mengikuti perkembangan jaman. Harmusindo diharapkan bisa mengembalikan dan menggelorakan gerakan nasional cinta museum.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menggairahkan kembali kunjungan ke museum melalui Harmusindo 2022
Spektrum - Menggairahkan kembali kunjungan ke museum melalui Harmusindo 2022
Oleh Bagus Ahmad Rizaldi Rabu, 21 September 2022 20:26 WIB