Keraton Kasepuhan di Cirebon, Jawa Barat, menghadirkan destinasi baru berupa Museum Cave Artificial Intelligence (AI), yang dikembangkan untuk memberikan pengalaman belajar sejarah lebih menarik dan interaktif bagi wisatawan saat mengunjungi keraton tersebut.
Patih Anom Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Muhammad Nusantara, di Cirebon, Sabtu, mengatakan museum ini mengandalkan kecerdasan buatan serta teknologi visualisasi canggih untuk memperkenalkan sejarah Cirebon dengan cara yang lebih mudah dipahami.
“Museum Cave AI ini merupakan hasil kerja sama antara Keraton Kasepuhan dengan berbagai pihak, termasuk Telkom University dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),” katanya pula.
Ia menyebutkan kehadiran museum ini, diyakini sebagai bentuk nyata pemanfaatan teknologi untuk memperkaya daya tarik wisata budaya di Indonesia, utamanya di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Menurutnya, fasilitas ini diharapkan tidak hanya menarik minat wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan asing yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah Cirebon.
Teknologi kecerdasan buatan yang diterapkan, kata dia, memungkinkan berbagai informasi sejarah Cirebon untuk divisualisasikan dengan cara yang lebih menarik dan mudah dicerna.
Dengan kemajuan teknologi ini, Museum Cave AI menyediakan wahana bagi pengunjung untuk menyaksikan rekonstruksi sejarah dalam bentuk film pendek terkait salah satu tokoh penting dalam sejarah Cirebon yaitu Sultan Matangaji.