Cianjur, Jabar (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, meminta warga lebih jeli memilih perusahaan jasa tenaga kerja ketika berniat untuk menjadi pekerja migran ke luar negeri agar terhindar dari masalah karena pemberangkatan secara ilegal atau non prosedural.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Senin, mengatakan banyak menerima laporan kasus pekerja migran bermasalah di negara penempatan, sebagian besar berangkat secara ilegal atau tidak menempuh prosedur yang berlaku terlebih saat ini masih berlaku moratorium.
Baca juga: Gubernur Jabar dorong perajin bendera di Garut bisa tembus pasar mancanegara
"Sebagian besar berangkat secara ilegal, sehingga saya meminta warga yang punya niat bekerja di luar negeri benar-benar jeli memilih perusahaan jasa tenaga kerja. Memang tidak semua perusahaan ilegal, namun banyak pekerja memilih berangkat tanpa prosedur," katanya.
Mereka yang berangkat secara ilegal karena mendapat iming-iming dari pihak sponsor atau perusahaan penempatan yang nyaman dengan gaji besar. Namun kenyataannya negara penempatan terlarang untuk menerima pekerja dari luar, sehingga berbagai permasalahan muncul setelah sampai di negeri orang.
Kurangnya pembekalan sebelum diberangkatkan menjadi permasalahan yang sering ditemui menimpa pekerja migran termasuk asal Cianjur. Sehingga pihaknya meminta warga yang berniat berangkat bekerja ke luar negeri melalui perusahaan yang jelas dan negara yang tidak terlarang.
Warga Cianjur diminta jeli memilih perusahaan jasa tenaga kerja
Senin, 22 Agustus 2022 18:46 WIB