Kerja sama antara industri dengan petani/petambak garam diharapkan tidak hanya sampai pada penyerapan garam lokal, tetapi juga industri pengolah garam melalui Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) dapat memberikan dukungan terhadap upaya petani/petambak garam dalam peningkatan kualitas garam produksinya.
Hal tersebut termasuk mendukung program yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam peningkatan kuantitas maupun kualitas produksi garam lokal.
Sebelumnya Kantor Staf Presiden (KSP) mengawal perbaikan ekosistem mangrove dan infrastruktur jalan yang rusak ke sentra produksi garam di kawasan Tambak Garam Rakyat, Desa Rawaurip, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
“KSP tidak hanya menampung keluhan dan aspirasi masyarakat, tapi kami juga melakukan upaya debottlenecking (menghilangkan hambatan) semua permasalahan yang menghambat kepentingan nasional. Apa yang menjadi keluhan masyarakat petani garam menjadi perhatian pemerintah,” kata Deputi I KSP Febry Calvin Tetelepta di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Cirebon, Kamis, sebagaimana keterangan tertulis KSP.
Upaya perbaikan ekosistem mangrove, infrastruktur jalan dan selanjutnya mengatasi pendangkalan sungai karena sedimentasi, merupakan tindak lanjut laporan masyarakat petani garam yang disampaikan kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat berkunjung ke Desa Rawaurip pada 8 Oktober 2021.
Febry bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta - Jawa Barat pada Kamis ini meninjau kondisi jalan produksi sepanjang 3,5 km yang rusak dan menghambat akses petani garam.
“Jalan produksi ini penting karena dipergunakan untuk mengangkut garam rakyat dari sentra-sentra produksi. KSP akan melakukan rapat koordinasi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR untuk penentuan jangka waktu perbaikan jalan, lebih cepat lebih baik, sebelum musim kemarau,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menperin apresiasi 15 industri serap 1,05 juta ton garam lokal