Bandung (ANTARA) - PT Bio Farma berupaya merampungkan rangkaian proses uji klinis fase ketiga Vaksin COVID-19 BUMN agar Indonesia bisa memiliki vaksin COVID-19 sendiri sekaligus sebagai persembahan pada Hari Kemerdekaan RI.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan Bio Farma sudah mendaftarkan hasil uji klinis fase ketiga tersebut sebagai rangkaian proses untuk mendapatkan Izin Edar Dalam Keadaan Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan POM.
"Mudah-mudahan di tanggal 17 Agustus 2022, Indonesia sudah memiliki vaksin buatan Indonesia, persembahan untuk Indonesia guna memutus mata rantai COVID-19," kata Honesti dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo sudah menyiapkan nama khusus untuk Vaksin COVID-19 BUMN tersebut. Bio Farma pun kini telah berproses mendaftarkan nama tersebut ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kementerian Hukum dan HAM.
Ia mengatakan Bio Farma juga telah menyelesaikan audit vaksin tersebut oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Sehingga, dalam waktu dekat vaksin itu akan bakal memiliki sertifikasi halal.
Sementara itu, Medical Advisor Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19 BUMN Prof Soedjatmiko mengatakan uji klinis itu perlu dilakukan untuk membuktikan vaksin COVID-19 buatan Bio Farma aman dan dapat meningkatkan kadar antibodi.
"Sehingga, diharapkan berkhasiat melindungi subjek dari sakit berat dan kematian karena COVID-19 sesuai standar Badan POM”, kata Sudjatmiko.