Twitter, menurut Musk, memecat salah seorang pejabat tinggi dan sejumlah orang di tim akuisisi talenta, pelanggaran terhdap kesepakatan tersebut.
Perusahaan mikroblog ini tidak tinggal diam atas sikap Elon Musk, yang juga pengguna aktif Twitter. Segera saja setelah kabar ini mencuat, Ketua Dewan Twitter, Bret Taylor mengumumkan, lewat akun Twitter-nya, akan membawa kasus ini ke pengadilan.
"Dewan Twitter berkomitmen menyelesaikan transaksi sesuai dengan harga dan syarat yang disepakati dengan Tuan Musk dan berencana menempuh langkah hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin akan menang di Pengadilan Negeri Delaware," kata Taylor.
Heboh beli Twitter
Dalam waktu yang singkat, Twitter menggandeng firma hukum Wachtell, Lipton, Rosen and Katz untuk menangani masalah ini. Firma hukum ini rupanya pernah menjadi penasihat hukum Elon Musk pada 2018.
Ketika itu Musk ingin mengubah Tesla menjadi perusahaan privat atau tertutup. Dia tidak merealisasikan rencana tersebut meski mengaku sudah mendapatkan dana senilai 72 miliar dolar Amerika Serikat.
Kuasa hukum Twitter mengajukan berkas tuntutan, menuduh "Tuan Musk dan pihak Musk lainnya secara sadar, sengaja dan secara material melanggar kesepakatan", dikutip dari The Verge.
Drama pembelian Twitter ini masih berlanjut. Tidak lama setelah pernyataan Twitter menuntut balik ke pengadilan, Elon Musk mencuit yang diduga respons terhadap isu tersebut.
Twitwar antara Twitter versus Elon Musk
Selasa, 12 Juli 2022 11:50 WIB