Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kembali bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite saat ini merupakan hasil subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Negara kita ini masih tahan untuk tidak menaikkan harga pertalite. Ini kita masih kuat dan kita berdoa supaya APBN tetap masih kuat memberi subsidi. Kalau sudah tidak kuat, mau bagaimana lagi," kata Presiden dalam sambutannya pada acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-29 di Medan, Sumatera Utara, yang disaksikan secara daring di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Antusiasme tinggi, pendaftar BBM subsidi tembus 50 ribu kendaraan dalam 4 hari
Presiden menyampaikan perang di Ukraina berdampak pada pangan, energi minyak, serta gas di semua negara.
Menurut Jokowi, harga minyak saat sebelum pandemi sebesar 60 dolar AS per barel, sedangkan saat ini naik dua kali lipat mencapai 110—120 dolar per barel.
Ia menyebutkan di Jerman dan Singapura harga BBM sudah mencapai Rp31 ribu per liter, sementara di Thailand sudah mencapai Rp20 ribu/liter.
"Kita masih Rp7.650,00/liter karena apa? Disubsidi oleh APBN," ujar Presiden.