"Artinya apa? Kalau harga di luar naik, kita juga harus membayar lebih banyak. Supaya kita semua mengerti masalah ini," kata Presiden.
Baca juga: Penyaluran Pertalite dan Solar hingga Mei 2022 sudah melebihi kuota
Sebelumnya Presiden Jokowi kembali menyinggung tentang besarnya subsidi yang diberikan negara terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) di Tanah Air, dalam kunjungan kerjanya ke Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu.
"Kita harus mensubsidi ke sana (harga BBM), dari Rp152 triliun melompat kepada Rp502 triliun. Ini besar sekali," ujar Presiden saat menghadiri pembukaan Kongres Nasional ke-32 dan Sidang Majelis Permusyawaratan Anggota ke-31 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Samarinda, Rabu.
Di hadapan PMKRI, Jokowi menjelaskan saat ini dunia tidak berada pada posisi normal, karena penuh dengan ketidakpastian, sulit dikalkulasi dan diprediksi.