Lebih dari dua ratus tahun berselang, kondisi itu tak lagi sama, sebab badak jawa kini hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
Perburuan
Dalam buku Teknik Konservasi Badak Indonesia yang diterbitkan World Wild Fund for Nature (WWF-Indonesia) tercatat Badak Jawa sempat menempati wilayah yang cukup luas seperti Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam Semenanjung Malaysia, Sumatra, hingga Jawa.
Khusus di Pulau Jawa, pernah tercatat menempati daerah sekitar Gunung Gede, Pangrango, Pegunungan Sanggabuana, Salak, dan Ciremai, bahkan Gunung Slamet Jawa Tengah. Pertengahan abad ke-18, jumlah badak jawa sangat banyak. Bahkan kehadirannya dianggap sebagai hama karena merusak lahan perkebunan dan pertanian.
Baca juga: Dua anak badak jawa lahir di Taman Nasional Ujung Kulon
Pemerintah kolonial kemudian membuat sayembara bagi mereka yang mampu membunuh badak. Setiap badak yang mati akan dihadiahi sebesar 10 gulden.
Tulisan di koran De Locomotief yang terbit pada 19 September 1898 menceritakan perburuan badak bisa menghabiskan waktu selama berminggu-minggu. Pemburu yang lemah hendaknya mengurungkan diri dibanding "sok jagoan" berburu badak.
Spektrum - Kala badak menghiasi gunung-gunung di Jawa Barat
Oleh Asep Firmansyah Kamis, 23 Juni 2022 19:34 WIB