Anggapan tuah cula itu juga tertuang dalam tulisan di koran De Locomotief pada 19 September 1898. "Saya melihat seorang Sunda memegang cangkir yang dipotong darinya. Dia mengklaim bahwa racun apa pun dapat diberikan kepadanya tanpa efek berbahaya sedikit pun,".
Namun pada akhirnya perburuan cula badak bukan hanya dianggap sebagai obat tetapi menjadi koleksi sebagai penanda status sosial seseorang di masyarakat.
Barangkali berharap badak jawa kembali menghuni gunung-gunung di Jawa Barat adalah hal yang mustahil, namun Indonesia setidaknya masih berkesempatan untuk menghindari kesalahan yang terjadi di Vietnam. Pada 2010, seekor badak liar terakhir di Vietnam ditembak mati oleh pemburu. Badak tersebut diyakini sebagai subspesies badak Jawa terakhir di Asia daratan.
Kehadiran TNUK setidaknya memberikan kesempatan bagi segelintir Unicorn itu untuk tetap hidup, tumbuh, dan bertahan dari ancaman kepunahan, agar tak senasib dengan "saudara jauh" mereka di Vietnam sana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kala badak menghiasi gunung-gunung di Jawa Barat
Spektrum - Kala badak menghiasi gunung-gunung di Jawa Barat
Oleh Asep Firmansyah Kamis, 23 Juni 2022 19:34 WIB