Daerah hutan di Tjibitoeng (Cibitung), kaki Gunung Wayang, menjadi lokasi perburuan banteng, badak, rusa, harimau, dan sejumlah binatang liar lainnya. Masyarakat Sunda bisa mengejar badak di kedalaman hutan dan hidup dengan mengandalkan hasil hutan. Tak ada yang lebih menyenangkan bagi mereka hingga melihat badak buruannya mati.
"Pemburu profesional Sunda pergi keluar seperti ini selama satu atau dua bulan dan jarang kembali dengan tangan kosong, terutama di Tegal-padung, yang di sekitarnya penuh dengan hewan seperti itu," tulis koran tersebut.
Hal lainnya yang membuat pemburu senang saat melihat dua badak silih berkelahi. Badak saling menghujamkan cula pada tubuh lawannya. Meski kulit badak terkenal sangat tebal, tapi tandukannya bisa silih merobek.
Baca juga: Populasi Badak Jawa Bertambah Tiap Tahun
"Pertarungan belum berakhir dalam satu atau dua jam, oh tidak! terkadang butuh satu hari penuh sebelum salah satu dari keduanya kabur. Aneh, kemudian dia (badak) tidak pernah menunjukkan dirinya kepada lawannya lagi dalam hidupnya. Dia pergi jauh, jauh sekali, dan memilih hutan lain," masih dalam tulisan koran De Locomotief.
Perburuan itu membuat populasi badak menurun drastis dan kehadirannya terus bergeser hingga ke wilayah paling barat Pulau Jawa. Kini tempat persembunyian badak jawa hanya bisa ditemui di Ujung Kulon saja.
Badak jawa terakhir yang hidup di Priangan ditemukan di wilayah Tasikmalaya. Satu-satunya badak jawa terakhir di Jawa Barat itu terpaksa ditembak mati pada sekitar 1934 untuk kepentingan penelitian. Kini jasadnya diawetkan dan menjadi koleksi di Museum Zoologi Bogor.
Mitos Cula
Cula badak diyakini sebagai obat mujarab untuk segala penyakit, bahkan orang-orang mencarinya sebagai obat kuat serta penetral racun. Anggapan ini semakin melambungkan harga cula badak hingga 20.000 dolar Amerika per kilogram di pasar gelap Asia (YMR, 1993). Padahal hasil penelitian menunjukkan tak ada kandungan istimewa dalam cula badak, apalagi untuk mengobati segala penyakit.
Spektrum - Kala badak menghiasi gunung-gunung di Jawa Barat
Oleh Asep Firmansyah Kamis, 23 Juni 2022 19:34 WIB