Cianjur (ANTARA) - Bupati Cianjur Herman Suherman mewajibkan ASN di lingkungan pemkab setempat membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan darah dengan cara rutin donor darah.
"Saya minta ketua dan pengurus PMI Cianjur yang baru untuk mengupayakan berbagai cara agar kebutuhan darah setiap bulan terpenuhi, bahkan saya akan mewajibkan seluruh ASN di lingkungan pemkab, rutin mendonorkan darah," katanya usai menghadiri Muskab PMI Cianjur di Cianjur, Jawa Barat, Kamis.
Baca juga: PMI Cianjur siapkan hadiah kejutan untuk pendonor di bulan puasa
Ia menjelaskan masih minim sosialisasi pentingnya donor darah menjadi tugas ketua dan pengurus PMI Cianjur.
Pihaknya akan ikut membantu sosialisasi itu dengan melibatkan seluruh aparatur di tingkat kabupaten hingga kecamatan, serta pengurus PMI kecamatan.
Pemenuhan kebutuhan darah setiap bulan di Cianjur, ungkap dia, selama pandemi COVID-19 tidak tercapai karena pembatasan kegiatan.Namun, setelah pelonggaran aktivitas masyarakat, proses donor darah massal dapat kembali dilakukan agar kebutuhan darah setiap bulan terpenuhi.
Direktur UTD PMI Cianjur dr Susilawati mengatakan setiap bulan tiga rumah sakit di Cianjur membutuhkan 1.800 labu darah. Namun, setiap bulan tidak dapat terpenuhi karena minim pendonor, terlebih selama pandemi.
Baca juga: PMI ajak warga non-Muslim donor darah selama bulan Ramadhan
Oleh karena itu, pihaknya mengandalkan pendonor dari keluarga pasien.
Untuk mengejar target pemenuhan stok darah setiap bulan, pihaknya melakukan jemput bola. Unit bergerak PMI mendatangi kelompok pendonor, mulai dari wilayah utara hingga selatan, termasuk menggencarkan sosialisasi ke berbagai kalangan masyarakat hingga perusahaan swasta di Cianjur."Tidak jarang kami juga melakukan 'mobile' unit hingga ke luar kota, seperti Bogor dan Jakarta, agar stok darah dapat terpenuhi setiap bulannya. Harapan kami ada bantuan dari Pemkab Cianjur untuk mewajibkan ASN dapat rutin mendonorkan darahnya," katanya.
Sebelum pandemi, pihaknya terbantu donor darah dari kalangan pelajar.
Baca juga: PMI Cianjur alami krisis stok darah berbagai golongan dalam 2 bulan ini
Namun, saat ini belum maksimal pembelajaran tatap muka, membuat pemenuhan stok masih sulit tercapai.
"Harapan kami ke depan ada kelompok pendonor baru agar stok selalu mencukupi," katanya.
