Cianjur (ANTARA) - Palang Merah Indonesia Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis stok darah berbagai golongan selama dua bulan terakhir, sehingga upaya sosialisasi serta unit bergerak digencarkan untuk memenuhi kebutuhan darah yang masih tinggi.
Wakil Direktur Unit Donor Darah (UDD) PMI Cianjur, dr Susilawati di Cianjur Rabu (2/3), mengatakan upaya jemput bola dengan menggelar unit bergerak donor darah ke kelompok pendonor menjadi salah satu cara untuk mendapatkan stok darah selain dari donor darah keluarga yang membutuhkan.
"Untuk kebutuhan darah yang sifatnya mendadak dari pasien di rumah sakit, kami mengandalkan donor darah dari pihak keluarga. Sedangkan untuk menutupi kebutuhan lainnya, kita juga berkoordinasi dengan berbagai dinas dan instansi untuk menggelar donor darah massal," katanya.
Untuk donor darah massal, tambah dia, terkendala dengan pembatasan kegiatan selama pandemi, termasuk saat ini, pembatasan masih diberlakukan untuk menghindari penyebaran COVID-19 varian Omicron, sehingga kegiatan donor darah massal belum dapat digelar.
Ditambah pembelajaran tatap muka di masing-masing sekolah SMA/SMK sederajat kembali dihentikan, sehingga kegiatan donor darah rutin di sekolah belum dapat dilakukan, sedangkan selama ini, pasokan darah dari kegiatan di sekolah cukup membantu ketersediaan darah berbagai golongan.
"Angka pendonor dari kalangan pelajar selama ini cukup tinggi, namun sejak PTM diberhentikan, upaya untuk melakukan donor darah di sekolah kembali terhambat, sehingga kami hanya mengandalkan mobile unit dari kelompok pendonor, seperti hari ini di Kantor Satpol PP Cianjur," katanya.