Bengaluru, India (ANTARA) - Harga emas bangkit kembali dari level terendah tiga bulan di perdagangan Asia pada Rabu, karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS melemah, menjelang data inflasi bulanan AS yang dapat mempengaruhi sikap kebijakan moneter Federal Reserve dan berdampak pada permintaan emas.
Emas spot menguat 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 1.849,24 dolar AS per ounce pada pukul 07.29 GMT, setelah mencapai level terendah sejak 11 Februari di awal sesi. Emas berjangka AS terangkat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.846,40 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas berjangka merosot 17,6 dolar tertekan menguatnya "greenback"
Imbal hasil obligasi AS 10-tahun yang dijadikan acuan turun untuk sesi ketiga berturut-turut, mengangkat permintaan emas dengan imbal hasil nol.
Dolar melemah, meskipun pada level yang tinggi, membuat emas yang dihargakan dalam greenback lebih menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Para analis memperkirakan kemunduran tajam dalam pertumbuhan bulanan indeks harga konsumen (IHK) AS untuk April, yang dijadwalkan pada pukul 12.30 GMT, mendingin menjadi 0,2 persen dari 1,2 persen di bulan sebelumnya, dan mencatat peningkatan tahunan 8,1 persen.
Harga emas pulih karena dolar dan imbal hasil turun, inflasi AS dalam fokus
Rabu, 11 Mei 2022 16:44 WIB