Pejabat bank sentral AS pada Selasa (10/5/2022) memperkuat argumen mereka untuk rangkaian kenaikan suku bunga tercepat setidaknya sejak 1990-an guna memerangi inflasi yang tinggi.
Emas berada di support harga kritis di sekitar 1.830 dolar AS dan jika inflasi lebih rendah dari yang diharapkan, harga mungkin akan melambung, dengan investor memprioritaskan dampak data pada Fed daripada peran emas sebagai lindung nilai, kata Ilya Spivak, ahli strategi mata uang di DailyFX.
Jika inflasi sejalan atau bahkan sedikit lebih panas, yang merupakan risiko utama, emas mungkin menembus lebih rendah melampaui 1.800 dolar AS dan mungkin menuju ujian besar berikutnya di 1.680 dolar AS, tambah Spivak.
Baca juga: Harga emas anjlok 24 dolar, karena investor memilih dolar daripada emas
Naiknya suku bunga AS jangka pendek mengangkat peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Masalah bagi investor emas dan komoditas lain yang telah digunakan sebagai lindung nilai inflasi adalah bahwa Fed dengan segala cara akan menaikkan suku bunga untuk memadamkan kebakaran inflasi," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak naik 1,6 persen menjadi diperdagangkan di 21,59 dolar AS per ounce, platinum naik 1,8 persen menjadi diperdagangkan di 981,40 dolar AS, dan paladium meningkat 0,8 persen menjadi diperdagangkan di 2.082,46 dolar AS.
Harga emas pulih karena dolar dan imbal hasil turun, inflasi AS dalam fokus
Rabu, 11 Mei 2022 16:44 WIB
![Harga emas pulih karena dolar dan imbal hasil turun, inflasi AS dalam fokus](https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2022/04/05/photo_member.php4.jpg)
Pramuniaga menunjukkan emas untuk investasi atau batangan Antam di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022). . ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc. (ARI BOWO SUCIPTO/ARI BOWO SUCIPTO)