Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi menguat seiring investor yang menilai kembali prospek inflasi.
IHSG pada pukul 9.59 WIB menguat 60,57 poin atau 0,89 persen ke posisi 6.880,36. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 14,31 poin atau 1,4 persen ke posisi 1.035,38.
Baca juga: IHSG BEI melemah dipicu kekhawatiran inflasi dan resesi ekonomi
"Kami pikir dampak tertunda koreksi pasar AS selama libur panjang Idul Fitri terhadap IHSG telah diperhitungkan, dan IHSG akan pulih ke depannya," kata Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Wall Street ditutup lebih tinggi pada Selasa (10/5) karena investor menunggu data inflasi dan khawatir tentang prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi dan dampak pengetatan kebijakan.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun jatuh dari tertinggi lebih dari tiga tahun menjadi di bawah 3 persen karena investor menilai kembali prospek inflasi sebelum data indeks harga konsumen (CPI) AS dirilis Rabu ini.Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun 4 basis poin menjadi 2,99 persen setelah menyentuh intraday 3,2 persen pada Senin (9/5).
Dalam berita bank sentral AS, Presiden The Fed New York Williams mengakui bahwa kebijakan moneter yang lebih ketat dapat mengakibatkan pengangguran yang agak lebih tinggi. Sementara itu, Presiden The Fed Cleveland Mester mengatakan dia nyaman dengan beberapa kenaikan suku bunga 0,5 persen lagi.
Baca juga: IHSG BEI anjlok dinilai terkait kondisi makro ekonomi global
Sementara itu perdagangan positif di Eropa terjadi setelah pasar regional jatuh ke posisi terendah dua bulan pada Senin karena investor global meninggalkan aset berisiko secara massal karena kekhawatiran atas inflasi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 44,22 poin atau 0,17 persen ke 26.211,32, Indeks Hang Seng naik 83,27 poin atau 0,42 persen ke 19.716,96, dan Indeks Straits Times terkoreksi 15,47 poin atau 0,48 persen ke 3.218,72.