Bandung (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memastikan pengembangan dunia olahraga di Indonesia, termasuk olahraga disabilitas, ke depan tidak akan dilakukan secara sporadis atau sewaktu-waktu.
Karena, kata tenaga ahli Menpora Bidang Manajemen Industri dan Tenaga Olahraga Luhur Dewanthono di Bandung, Senin, saat ini telah ada payung hukum pengembangan olahraga, serta ada penegasan dari pemerintah pusat agar olahraga dan kepemudaan lebih maju lagi dengan dilakukannya koordinasi yang dipimpin Wapres Gibran Rakabuming Raka.
"Sekarang koordinasi antara 27 kementerian/lembaga sudah berjalan dengan baik, ada payung hukumnya. Pak Wapres juga memimpin koordinasi langsung di Kantor Kemenpora untuk memajukan olahraga dan pemuda di Indonesia. Jadi programnya sekarang tidak sporadis lagi, kita bisa bersama-sama programnya," ucap Luhur.
Olahraga disabilitas sendiri, kata dia, akhir-akhir ini menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan yang terbukti dengan prestasi-prestasi yang diraih oleh atlet-atlet nasional, bahkan sampai di tingkat paralimpiade (tingkat dunia).
Berdasarkan catatan yang ditemukan, Indonesia kerap berada di 10 besar klasemen dalam Asian Para Games dengan meraih lebih dari 90 medali. Sementara di Paralimpiade, Indonesia kerap mendapatkan medali di beberapa cabang olahraga.
"Tingkat kejuaraan dunia juga berbagai cabor kita ikuti dengan rutin, dan mereka berprestasi sangat baik dan signifikan," tuturnya.
Saat ini, lanjut dia, Indonesia sedang fokus menatap SEA Para Games yang akan diselenggarakan pada 2025 dengan akan dilaksanakan pemusatan latihan mulai awal tahun.
"Januari ini kita semua kita pusatkan di Training Center NPC di Karanganyar," ujarnya.