"Rumah yang rusak juga nanti akan kami perbaiki," kata Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, usai meninjau daerah yang terdampak banjir di Desa Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Tasikmalaya, Minggu.
Baca juga: Kapolda Jabar apresiasi warga Kota Sukabumi karena capaian vaksinasi tinggi
Ia menuturkan hujan deras telah menerjang kawasan permukiman rumah penduduk di Kecamatan Purbaratu, Jumat (15/4) malam. Akibatnya banyak peralatan rumah tangga yang terendam dan juga sejumlah rumah warga dilaporkan rusak.
Yusuf menginstruksikan dinas terkait untuk memeriksa penyebab banjir maupun mencatat apa saja yang dibutuhkan warga, termasuk memperbaiki rumah yang rusak ringan maupun berat dan perlu segera didahulukan.
"Ini pasti butuh waktu, kami pasti akan membantu. Rumah itu akan kami data, mana yang betul-betul parah, mana yang harus dibantu, mana yang setengahnya," kata Yusuf.
Ia menyampaikan masyarakat korban banjir tentu ingin rumahnya kembali bagus, terutama saat momentum Lebaran, sehingga penanganan perbaikan rumahnya harus segera dilakukan oleh jajaran dinas terkait.
Hasil pendataan sementara, lanjut dia, rumah yang terdampak banjir 128 kepala keluarga atau 600 jiwa, namun untuk rumah yang rusak masih dalam pendataan di lapangan.
Anggaran untuk penanganan bencana alam, kata dia, akan dialokasikan dari biaya tak terduga atau BTT Pemkot Tasikmalaya yang besarannya tergantung dari hasil pendataan di lapangan.
"Anggaran sudah ada kami akan gunakan dari BTT, ini kan musibah kejadian darurat, kan ada dana darurat, itu bisa dimanfaatkan, cuma harus dihitung," katanya.
Baca juga: Polres Garut selidiki penyebab kematian ibu dan 2 anak di rumahnya
Ia menambahkan tahap awal penanganan bencana alam sudah dilakukan dengan membersihkan lingkungan masyarakat, kemudian menyalurkan bantuan sembako dan juga tempat penampungan sementara.
Selain itu, lanjut dia, dari Kementerian Sosial juga sudah menyalurkan bantuan, seperti kebutuhan kasur, peralatan bayi dan sebagainya. Pemkot Tasikmalaya juga sudah menyiapkan dapur umum untuk kebutuhan makan sahur dan buka puasa.
"Jadi mereka dibantu untuk makan buka dan sahur setiap hari dibuat 600 paket. Setiap hari dibuat di dapur umum," katanya.
Baca juga: Daya saing Kota Bogor 2021 masuk peringkat ke-6 di Provinsi Jabar