Masjid Salman ITB bagikan seribuan takjil gratis setiap hari

Bandung (ANTARA) - Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berada di Jalan Ganesa Kota Bandung, Jawa Barat, membagikan seribuan takjil atau hidangan berbuka puasa yang dibagikan kepada jamaah dan warga di sekitar masjid setiap hari.

Koordinator Lapangan dari Panitia Persiapan Pelaksanaan Bulan Suci Ramadhan Masjid Salman ITB, Fudin, Rabu mengatakan Masjid Salman ITB menggalang dana secara masif sejak sebelum Bulan Suci Ramadhan melalui situs web rumahamal.org dan juga mendapat donatur.

Baca juga: YPM Salman ITB akan bangun rumah sakit prioritaskan duafa

Sehingga bisa membagikan kurang lebih sekitar 1.000 porsi takjil dan makanan setiap harinya secara gratis selama Bulan Suci Ramadhan Tahun 2022.

"Jadi untuk kegiatan berbagi makanan untuk berbuka puasa ini makanan yang kita sediakan juga cukup banyak. Kadang kalau kelebihan kita alihkan juga ke masjid-masjid lain di sekitar," kata Fudin.

Masjid Salman ITB pada tahun ini menggelar berbagai kegiatan selama Bulan Suci Ramadhan secara offline untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 melanda di Indonesia. "Setiap tahun kita itu ada yang namanya P3R atau Panitia Persiapan Pelaksanaan Ramadhan. Jadi kita menyiapkan berbagai kegiatan selama Ramadhan dan alhamdulilah tahun ini semuanya bisa dilaksanakan secara offline.” kata Fudin.

Dia mengatakan berbagai kegiatan yang diselenggarakan Masjid Salman ITB selama Bulan Suci Ramadhan diantaranya Talkshow Inspirasi Ramadhan yang dimulai pada pukul 16.00 hingga menjelang buka puasa.

Baca juga: Wakaf Salman ITB bantu pengadaan ambulan bagi Palestina

Talkshow ini menghadirkan orang-orang penting sebagai pembicara, salah satunya Gibran Huzaifah, CEO & Co-Founder Efishery.

Kemudian salat tarawih yang mendatangkan berbagai penceramah, lalu ada Bazar Ramadhan dan festival kesehatan setiap minggunya.

"Kami juga menyelenggarakan tarhib atau semacam lomba-lomba terkait Bulan Ramadhan. Semua kegiatan yang diselenggarakan oleh kami selama Bulan Ramadhan terbuka untuk umum tapi tetap mengutamakan protokol kesehatan. Sehingga siapa pun yang berminat bisa berpartisipasi dengan selalu mematuhi prokes," kata dia.