"Meminta sampel juga karena akan ditawarkan ke importir-importir lainnya di Malaysia," katanya.
Ia berharap produk yang diekspor ke Malaysia bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Garut yang selama ini pelaku IKM sudah cukup lama terdampak dari adanya wabah COVID-19.
"Di masa pandemi yang akan berakhir ini jadi kebangkitan ekonomi melalui ekspor," katanya.
Baca juga: DPR RI minta pemerintah pastikan sektor pariwisata sudah terapkan CHSE
Atase Perdagangan Kuala Lumpur, Kemendag RI, Deden Muhammad Fajar Shiddiq mengatakan, pasar di Malaysia merupakan pasar yang bersahabat untuk produk IKM Indonesia, apalagi di negara itu ada sekitar tiga juta warga negara Indonesia yang bekerja maupun tinggal di Malaysia.
"Jadi ini merupakan suatu pasar yang wajib dibidik oleh para pelaku usaha IKM, khususnya dari Kabupaten Garut," katanya.
Salah seorang peserta "Business Matching" juga pemilik usaha makanan bernama Snack Lele Gokil, Ridwan Fauzi menyampaikan terima kasih adanya kegiatan tersebut yang dapat menambah semangat pelaku usaha untuk terus bangkit dan bisa memperluas pemasarannya hingga ke luar negeri.
"Acara seperti ini bisa membantu UMKM Garut untuk bisa produk-produknya mendunia dan tentu saja ini akan bisa meningkatkan taraf hidup dan juga kesejahteraan bagi para pelaku UMKM," katanya.
Baca juga: Kemenparekraf dorong pelaku UKM di Garut miliki kemampuan manajemen keuangan