PLTA Upper Cisokan dengan total kapasitas 1.040 megawatt berada di perbatasan Kabupaten Bandung dan Cianjur, Jawa Barat. Pembangunan proyek pembangkit berbasis energi terbarukan dari tenaga air akan menghasilkan listrik yang terjangkau dan mampu mencukupi pasokan listrik untuk masyarakat di masa depan secara berkelanjutan.
Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely menilai pembangunan PLTA Upper Cisokan merupakan langkah yang tepat waktu dan kritikal oleh PLN dalam proses transisi energi.
Baca juga: Presiden Jokowi sentil birokrasi PLN
Menurutnya, proyek itu menjawab langsung mandat Sustainable Development Goals (SDGs) terkait pemerataan akses listrik, efisiensi penggunaan energi, serta memperbesar proporsi energi terbarukan pada portofolio energi primer PLN dalam jangka panjang.
PLTA itu juga akan mengurangi ketergantungan dan sensitivitas APBN terhadap gejolak harga komoditas utama terkhusus minyak dan gas bumi, sehingga koefisien korelasi biaya dengan pergerakan harga minyak dan gas dapat dikurangi.
"Ini satu-satunya proyek yang sesuai antara durasi pinjaman dan life expectacy project, sehingga risiko re-financing, selain adanya bunga yang manageable juga dapat ditangani," jelas Nely.