Presiden Jokowi menginginkan IKN Nusantara dapat menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia, mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan, mewujudkan kota hutan, kota pintar, kota modern dan berkelanjutan, serta memiliki standar internasional.
“IKN juga merespons komitmen Indonesia dalam penanggulangan perubahan iklim yang terlihat melalui pencapaian dan pengelolaan berbagai indikator menuju net-zero carbon dan 100 persen Energi Baru dan Terbarukan di tahun 2060,” ujar Presiden.
Presiden juga menginginkan agar Otorita IKN Nusantara dapat membangun kota yang inklusif, dan kota yang memberikan peluang yang sama bagi masyarakat untuk turut membangun wilayahnya.
Jejak karir Bambang Susantono
Jabatan terakhir Bambang sebagai profesional adalah Wakil Presiden Bidang Manajemen Pengetahuan dan Pembangunan Berkelanjutan di Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia.
Bambang menjadi orang Indonesia pertama yang menduduki jabatan tinggi di lembaga pembiayaan multilateral tersebut.
Sebelum berkarir di ADB yang berbasis di Manila, Filipina, Bambang sudah dikenal sebagai pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi, bukan hanya di Indonesia, namun juga di mancanegara. Dia dikenal dengan konsep pembangunan “transportasi humanis”.
Di pemerintahan, alumnus Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) ini memulai karirnya sebagai pegawai di Departemen Pekerjaan Umum, yang kini bernama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Bambang Susantono dan "Kota 10 Menit" Nusantara
Oleh Indra Arief Pribadi Kamis, 10 Maret 2022 18:14 WIB