Selanjutnya, kredit Bank BJB juga terus meningkat yaitu tercatat sebesar Rp95,8 triliun atau tumbuh 7,1 persen, atau tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 5,2 persen, dengan kontribusi dari berbagai segmen, mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.
Baca juga: Bank BJB bukukan laba bersih Rp1,7 triliun sepanjang 2020
Begitu juga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terjaga di level 1,2 persen, yang sangat baik jauh berada di bawah rata-rata industri perbankan.
"Fee Based Income Bank BJB naik, bersumber dari digital channel bank BJB yang tumbuh positif. Jumlah merchant QRIS dan pengguna mobile apps terus meningkat," katanya.
Menurut Yuddy, Bank BJB nantinya akan fokus mengembangkan pola layanan banking secara hybrid mengingat perpaduan layanan online dan offline menjadi suatu kekuatan yang solid selama masa pandemi COVID-19.