Dengan prospek pertumbuhan Eropa yang semakin gelap, mata uang tunggal terpukul dan turun 3,0 persen minggu lalu ke level terendah sejak pertengahan 2020. Euro terakhir turun 0,6 persen pada 1,0864 dolar dan dalam bahaya menguji palung 2020 di sekitar 1,0635 dolar.
Euro juga jatuh terhadap franc Swiss hingga mencapai 1,0000 untuk pertama kalinya sejak awal 2015.
Baca juga: Minyak melonjak dipicu kekhawatiran gangguan pasokan Rusia
Dolar secara luas menguat, sebagian didukung oleh laporan penggajian yang kuat yang hanya menegaskan kembali ekspektasi pasar untuk kenaikan Fed bulan ini. Indeks dolar terakhir di 98,877 setelah naik 2,3 persen minggu lalu.
"Peristiwa di Ukraina semakin menekan euro," kata Richard Franulovich, kepala strategi valas di Westpac.
"Dengan arus safe-haven yang kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu dan pejabat Fed ingin melanjutkan rencana normalisasi kebijakan mereka, 100+ untuk (indeks dolar) hanyalah masalah waktu."
Emas diuntungkan dari statusnya sebagai salah satu tempat berlabuh aman tertua dan terakhir naik 1,0 persen menjadi diperdagangkan di 1.988 dolar AS per ounce.
Harga minyak melonjak 10 persen di Asia, euro jatuh karena reli obligasi
Senin, 7 Maret 2022 8:48 WIB