Bandung (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan swasembada pangan yang ditargetkan terjadi pada 2028, kuncinya adalah kerja kolektif semua pihak dari pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, kementerian dan lembaga serta sektor swasta.
"Oleh karena itu program pemerintah harus swasembada pangan 2028 dan itu kata kuncinya adalah kerja sama, ada bupati, gubernur, juga kementerian terkait," kata Zulkifli dalam peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2024 tingkat Jabar di Bandung, Sabtu.
Baca juga: Menko Zulkifli: Swasembada pangan tak boleh ditawar
Zulkifli menegaskan bahwa pemerintah pusat saat ini tengah berupaya menekan angka kelaparan bagi anak-anak di Indonesia, untuk mewujudkan Indonesia swasembada pangan pada 2028.
"Memang dunia berusaha agar tidak ada anak-anak yang kelaparan, tapi kenyataannya dari 2019 hingga 2023 meningkat. Pada 2019 itu 7,9 persen yang kelaparan, sekarang 9 persen, ada sekitar 733 juta orang yang kekurangan," ucapnya.
Karena itu, Zulkifli menyebut kehadiran Kementerian Koordinator Bidang Pangan untuk mengoordinasikan terkait program swasembada pangan 2028.
"Insya Allah, kalau kita bareng-bareng, bekerja sama dan sekarang Pak Prabowo membentuk Kementerian Koordinator Bidang Pangan untuk mengoordinasikan. Saya meyakini, kalau kita kerja sama pada 2028 bisa swasembada pangan," ujar Zulkifli.
Di lokasi yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin berharap kolaborasi dan sinergi dari semua pihak, salah satunya melalui peringatan Hari Pangan Sedunia 2024 yang diisi oleh Pameran Pangan Lokal dari 27 kabupaten/kota, dapat mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat untuk mengkonsumsi pangan lokal, sehingga target swasembada pangan pemerintah pusat pada 2028 dapat terealisasi.
"Saya berharap melalui kerja keras dan kolaborasi semua pihak, Jawa Barat dapat menjadi teladan dalam mewujudkan sistem pangan yang tangguh, inovatif, dan berkelanjutan. Semoga momentum Hari Pangan Sedunia 2024 menjadi langkah nyata kita untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Jawa Barat dan Indonesia," ujar Bey.
Selain itu, Bey memaparkan bahwa untuk menghadirkan ketahanan pangan yang tangguh, tidak melulu terkait soal kebutuhan pupuk, benih, dan irigasi, melainkan juga penting pengelolaan lahan agar diberikan pengairan yang cukup menuju sawah yang telah disiapkan untuk mencapai target swasembada pangan 2028.