Pasaman Barat, Sumbar (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meninjau pengungsi terdampak gempa di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu.
Dalam kesempatan tersebut Dudung menyambangi serta berdialog singkat dengan sejumlah warga yang berada di tenda darurat.
"Hari ini saya telah melihat kondisi warga yang mengungsi di halaman Kantor Bupati yang merupakan lokasi utama pengungsian," kata Dudung di Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat, Minggu.
Ia mengatakan untuk saat ini dapur umum di tenda darurat lokasi pengungsian telah berjalan. Pasokan bahan kebutuhan juga tersedia memadai. Ia meminta kebutuhan untuk para pengungsi tersebut terus dipenuhi.
Pada kesempatan itu Dudung juga memerintahkan anggota TNI agar terlibat aktif membantu evakuasi dan penanganan lokasi pengungsian.
Hal itu sesuai dengan perintah Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa agar tentara senantiasa aktif membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Dalam peninjauan tersebut Kasad didampingi oleh Bupati Pasaman Barat Hamsuardi, Wakil Bupati Agam dan sejumlah pimpinan daerah lainnya.Setelah meninjau pengungsi, Dudung beserta rombongan mengunjungi rumah warga yang rusak akibat gempa.
Sebelumnya pada Jumat (25/2), Pasaman Barat diguncang gempa bermagnitudo 6,2 hingga menyebabkan ribuan rumah warga rusak.
Warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka sudah tidak bisa ditempati lagi. Lokasi pengungsian dipusatkan oleh pemerintah di halaman Kantor Bupati setempat.
Selain menyebabkan kerusakan, gempa juga menelan korban jiwa sebanyak empat orang. Kemudian pada Sabtu malam salah seorang pengungsi bernama Lawiyah (70) meninggal dunia.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengatakan wilayah paling parah terdampak gempa adalah Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, dimana seribu-an rumah warga rusak kategori berat, sedang hingga ringan.
Pada Sabtu (26/2) Menteri Sosial RI Tri Rismaharini juga meninjau langsung lokasi terdampak gempa di Nagari Kajai, sekaligus menyerahkan bantuan.
Hingga saat ini ribuan warga masih bertahan di lokasi pengungsian di halaman kantor bupati, dan ada juga yang memasang tenda secara mandiri.