"Menurut data peninjauan hari Senin kemarin begitu saat hari pertama mogok massal pedagang temp dan tahu, masih beredar untuk kacang kedelai biji, peninjauan terus dilakukan," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DiskopUKMdagin) Kota Bogor Mohamad Soleh kepada ANTARA di Kota Bogor, Rabu.
Baca juga: Pemkot Bogor sikapi kenaikan harga tempe
Baca juga: Pemkot Bogor sikapi kenaikan harga tempe
Soleh menyebut, Harga dari penyalur yaitu Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Primkopti) Kedung Badak Kota Bogor terdapat kenaikan sekitar delapan persen atau Rp850 dari Rp10.100 menjadi Rp10.950.
Primkopti biasa menyalurkan 100 kilogram yang sebelumnya seharga Rp1.010.000 kini menjadi Rp1.095.000 atau kenaikan sekitar Rp85.000.
Meskipun begitu, Soleh juga menyampaikan meskipun kacang kedelai biji masih dijual di pasar tradisional seluruh pedagang tempe dan tahu di daerahnya kompak melakukan mogok massal berjualan.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan pemerintah segera mengatur harga acuan tahu dan tempe untuk menjaga kestabilan harga di pasaran menyusul kenaikan harga kedelai impor.
Menurut dia, Indonesia masih memiliki stok kedelai mencapai 300 ribu ton sehingga diperkirakan masih bisa memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan.
Baca juga: Pemkot Bogor sebut harga tempe mulai naik sebesar Rp2.000
Baca juga: Pemkot Bogor sebut harga tempe mulai naik sebesar Rp2.000
"Apa yang kami kerjakan, kami menjembatani antara perajin dan penjual tempe di pasar dengan menentukan harga acuan daripada tahu dan tempe. Ini akan segara kami keluarkan," kata Lutfi saat melakukan kunjungan di Yogyakarta, Selasa.
Lutfi menyebut harga kedelai saat ini memang tinggi. Namun demikian, sebetulnya masih lebih rendah jika dibandingkan harga pada Mei 2021.
Harga kedelai yang dipatok harga 15,86 dolar AS setara dengan Rp11.500 per kilogram sampai di perajin. Namun meskipun mengalami kenaikan harga kedelai saat ini masih lebih rendah dibanding saat Mei 2021 sempat Rp12.000 per kilogram.
Terlebih tidak semua perajin sepakat dengan aksi mogok massal yang dilakukan asosiasi perdagangan kedelai.