Kota Bogor (ANTARA) - Satpol PP Kota Bogor, Jawa Barat, berkomunikasi dengan Polresta Bogor Kota dan dinas terkait dalam Tim Tangkas, untuk menggencarkan razia gabungan pengamen yang mengganggu ketentraman dan ketertiban umum (trantibum).
Kasatpol PP Kota Bogor Agustian Syach di Kota Bogor, Kamis, mengatakan razia gabungan yang dilakukan Polresta Bogor Kota bersama Tim Tangkas pada akhir pekan lalu cukup efektif untuk menertibkan pengamen yang meresahkan.
Razia tersebut dilakukan dengan latar belakang adanya wisatawan asing yang merasa terganggu, dengan kehadiran pengamen yang memaksa minta uang di angkutan kota.
“Gabungan ini kita rutinkan, harapannya dengan rutinitas ini bisa menurunkan angka gangguan dari pengamen yang meresahkan di Kota Bogor,” ujarnya.
Menurutnya, razia dengan kepolisian cukup efektif apabila terdapat pengamen atau anak jalanan yang kedapatan juga menggunakan narkotika. Sebab, kata Agustian, jajaran Polresta Bogor Kota baik Satuan Narkoba maupun Satuan Reserse Kriminal bisa melakukan tindakan selanjutnya.
“Jadi kemarin razia gabungan efektif, dan kita akan rutinkan ke depannya. Mungkin nggak setiap hari, mungkin setiap minggu akan ada razia satu sampai tiga kali,” jelasnya.
Agustian mengakui, Satpol PP kerap mendapat keluhan dari pengamen yang jadi kesulitan mencari uang karena adanya razia.
Oleh karenanya, Satpol PP Kota Bogor memberikan diskresi kepada pengamen yang memiliki kemampuan menyanyi yang baik, untuk mengamen di titik tertentu menggunakan alat yang layak. Serta dipastikan tidak meminta-minta dengan memaksa dan mengganggu masyarakat.
“Contohnya di Simpang Jambu Dua. Karena mereka punya skill (kemampuan), ya dikembangkan skill-nya,” kata Agustian.
Di samping itu, ia mengatakan, beberapa kali Satpol PP Kota Bogor juga menyalurkan pengamen-pengamen yang berbakat ke sejumlah kafe di wilayahnya. Agar tidak lagi mengamen di jalanan.