Juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan "kemajuan signifikan" telah dibuat dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015 pada Senin (21/2/2022) setelah seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan pada Jumat (18/2/2022) bahwa kesepakatan itu "sangat, sangat dekat".
Analis mengatakan pasar tetap ketat dan setiap penambahan minyak akan membantu, tetapi harga akan tetap fluktuatif dalam waktu dekat karena minyak mentah Iran tidak mungkin kembali sampai akhir tahun ini.
"Jika invasi Rusia (Ukraina) terjadi, seperti yang telah diperingatkan AS dan Inggris dalam beberapa hari terakhir, Brent berjangka bisa melonjak di atas 100 dolar AS per barel, bahkan jika kesepakatan Iran tercapai," kata analis Commonwealth Bank Vivek Dhar dalam sebuah catatan.
Baca juga: Harga minyak merosot di Asia karena prospek pelonggaran sanksi minyak Iran
Harga minyak naik karena kebuntuan Rusia-Barat khawatirkan pasar yang ketat
Selasa, 22 Februari 2022 8:09 WIB