Melbourne (ANTARA) - Harga minyak merosot di perdagangan Asia pada Jumat pagi, setelah ayunan liar selama seminggu karena prospek pasokan tambahan dari Iran kembali ke pasar, melebihi kekhawatiran kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina yang dapat mengganggu pasokan.
Minyak mentah berjangka Brent turun 68 sen atau 0,7 persen, menjadi diperdagangkan di 92,29 dolar AS per barel pada pukul 01.24 GMT, memperpanjang penurunan 1,9 persen di sesi sebelumnya.
Baca juga: Harga minyak jatuh dua persen, pembicaraan Iran imbangi krisis Ukraina
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS jatuh 67 sen atau 0,7 persen, menjadi diperdagangkan di 91,09 dolar AS per barel, setelah meluncur 2,0 persen di sesi sebelumnya.
Kedua kontrak acuan menuju penurunan mingguan pertama mereka dalam sembilan minggu setelah mencapai poin tertinggi sejak September 2014, karena kesepakatan yang terbentuk untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia.
Para diplomat mengatakan rancangan kesepakatan itu menguraikan urutan langkah-langkah yang pada akhirnya akan mengarah pada pemberian keringanan sanksi minyak. Itu akan membawa sekitar 1 juta barel per hari minyak kembali ke pasar, tetapi waktunya tidak jelas.
Harga minyak merosot di Asia karena prospek pelonggaran sanksi minyak Iran
Jumat, 18 Februari 2022 9:58 WIB