Begitu pula di daerah lain seperti Jombang di bawah pimpinan KH Wahid Hasyim dan di Bekasi sendiri di bawah komando KH Noer Alie. Dari situ terlihat nyata peran Laskar Hizbullah dalam mengusir penjajah dari Indonesia.
Riwayat Mama Cibogo
Mama Cibogo lahir pada Kamis Bulan Jumadil Akhir 1330 Hijriah atau 1912 Masehi dari pasangan Raden Haji Anwar dan Hajah Romlah. Dari silsilah ayahnya, Mama Cibogo terhubung hingga Rasulullah.
Ia adalah keturunan ke-12 dari Sunan Gunung Jati atau ke-11 dari Raja Pertama Kesultanan Banten Maulana Hasanudin, dan keturunan ke-36 dari Rasulullah.
Mama Cibogo sejak kecil dikenal sebagai seorang yang giat belajar. Ia digembleng ayahnya hingga usia delapan tahun untuk belajar memahami dasar-dasar agama.
Selanjutnya ia mulai belajar di Sekolah Rakyat (SR) di bawah pemerintahan Hindia Belanda dan menjadi lulusan terbaik serta memiliki keilmuan umum yang unggul.
Ia tak langsung melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren namun terlebih dahulu membantu ayahnya untuk berjualan kitab dan mengajar ilmu agama masyarakat sekitar.
Barulah pada usia 15 tahun Mama Cibogo menjadi santri di Pesantren Plered Purwakarta pimpinan KH Tubagus Ahmad Bakri As-Sampuri atau Mama Sempur, ulama NU yang berpengaruh di Jawa Barat dan Banten.
Mama Cibogo, laskar pejuang 'yang terlupakan' dari Bekasi
Senin, 21 Februari 2022 11:25 WIB