"Kami masih menunggu, jadi memang untuk yang HET di bawah Rp14.000 stok masih menunggu didistribusikan pusat," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga DiskopUKMdagin Kota Bogor Mohamad Soleh kepada ANTARA di Kota Bogor, Sabtu.
Menurut Soleh dengan ada tiga harga yang ditetapkan dalam HET pemerintah, terdapat perbedaan distribusi stok barang di pasaran.
Minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter atau Rp28.000 per dua liter, saat ini lebih banyak terdistribusi ke usaha ritel seperti minimarket dan supermarket, karena stok minyak goreng di pasar tradisional masih cukup banyak hasil kiriman distributor sebelumnya.
Artinya, harga beli atau modal pedagang untuk minyak goreng yang beredar saat ini di pasar tradisional masih di atas harga jual HET.
Sementara, stok yang didistribusikan ke usaha ritel pun, kata dia, menurut laporan yang diterima Pemerintah Kota Bogor masih terbatas dan menyebabkan cepat habis.