Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan pengembangan vaksin Merah Putih untuk penanganan COVID-19 tetap menjadi prioritas dalam fokus kegiatan riset dan inovasi BRIN.
"Target mempunyai vaksin Merah Putih itu nomor satu, tetapi ada yang jauh lebih penting yaitu bagaimana menciptakan kapasitas periset yang mampu mengembangkan vaksin secara mandiri," kata Handoko dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Handoko menuturkan kemampuan mengembangkan vaksin secara mandiri itu akan menjadi modal yang penting, karena selama ini vaksin yang beredar di Indonesia merupakan lisensi dari produk luar negeri.
Baca juga: BPOM: Vaksin Merah Putih diproduksi pada semester II 2022
"Inilah yang menjadi fokus dan pembelajaran bagi BRIN untuk meningkatkan kapasitas para periset dalam pengembangan vaksin," ujarnya.
Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung menuntut BRIN dan institusi lainnya untuk segera melakukan penelitian penyediaan vaksin COVID-19.
Vaksin Merah Putih menjadi salah satu jenis vaksin yang diharapkan menjadi vaksin yang dihasilkan oleh anak bangsa.